Tangerang, Senin 30 Januari 2017 Perpustakaan UMN untuk ke-2 kalinya kembali menyelenggarakan workshop program Literasi Informasi yang ditujukan bagi dosen dan calon trainer bagi mahasiswa baru 2017. Berbeda dengan workshop pertama yang diadakan pada 2016, tema workshop kali ini memfokuskan topik pada pemanfaatan reference management tool, Mendeley. Sulitnya civitas academica dalam membangun karya tulis yang baik dalam melakukan proses kutipan, mendorong perpustakaan untuk mengadakan workshop yang membantu peserta dalam melakukan penulisan karya ilmiah. Untuk menjelaskan mengenai pemanfaatan Mendeley itu sendiri, Perpustakaan UMN mengundang Muhammad Prabu M.Sc sebagai narasumber. Dalam workshop ini,  ibu Ika selaku wakil rektor bidang akademik mengharapkan acara ini dapat membantu khususnya para mahasiswa melalui dosen dapat  meningkatkan kulitas dari karya tulis. Muhammad Prabu sendiri merupakan dosen dari tim pengajar mata kuliah Literasi Informasi di Departemen Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia. Hadirnya narasumber tersebut disesuaikan dengan kapasitas beliau sebagai pengajar ahli di bidang tersebut. Selama hampir lebih dari 5 jam, peserta disuguhkan materi yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan mereka dalam menelusur informasi dan melakukan proses penulisan yang baik.

Dalam praktiknya, peserta merasa sangat terbantukan dengan adanya Mendeley. Beberapa feature yang sangat membantu bagi peserta adalah adanya storage penyimpanan karya digital yang user telah gunakan sehingga user tidak perlu lagi mencari koleksi tersebut pasca pemanfaatannya melalui database ataupun deep web. Selain itu, Mendeley memungkinkan peserta melakukan proses kutipan dengan integrasi pada browser. Hal ini memungkinkan pengguna menyimpan artikel yang telah dibaca di website ke Mendeley. Keunggulan lainnya yang peserta mampu gunakan adalah feature dimana seluruh karya yang telah tersimpan dalam Mendeley dapat terintegrasi dengan Ms Word sehingga proses sitasi dan daftar pustaka dapat langsung secara terautomasi di lembar kerja word. Selain itu, peserta juga diberikan materi mengenai bagaimana membuat kemas ulang informasi dalam bentuk infografis. Pemilihan infografis sebagai kemas ulang informasi yang diajarkan didasarkan pada tren pemanfaatan masyarakat yang lebih tertarik untuk mengkonsumsi grafik yang interaktif. Sehingga, narasumber memperkenalkan aplikasi berbasis web based canva untuk dapat memulai pembuatan infografis. Kelebihan lainnya menggunakan canva adalah terdapat banyak template yang dapat digunakan sehinggan pengguna dimudahkan dalam pembuatan berbagai jenis desain infografis sesuai dengan keinginan pengguna.